Kamis, 29 Januari 2015

Indonesia Negeri Agraris (katanya)?

Indonesia. Begitulah saya menyebut nama negeri ini, negeri tempat saya dilahirkan dan dibesarkan dan negeri tempat saya belajar. Negeri ini sangatlah kaya, dengan luas  1.919.440 km², lautan terhampar luas, hutan  yang lebat, sawah-sawah pun terbentang disetiap penjuru desa. Negeri ini sangatlah bergantung pada pertanian, bahkan ada pepatah yang mengatakan “ karena Petani Indonesia masih ada”, pepatah tersebut belum tentu kebenarannya namun tidak bisa disebut salah jika kita melihat sebagian besar penduduk indonesia bekerja pada sektor pertanian. Banyaknya lahan pertanian juga mendukung pepatah tersebut. Namun, bagaimanakah sebenarnya keadaan pertanian di indonesia saat ini? Untuk itulah penulis mencoba berbagi sedikit informasi yang penulis ketahui.

Kondisi Pertanian di Indonesia
Dengan segala potensi sumberdaya alam yang sangat besar dan letak geografis serta iklim tropisnya itu seharusnya pada saat ini Indonesia menjadi negara yang maju dalam bidang pertanian pada khususnya. Namun faktanya kondisi pertanian kita pada masa kini sangat terpuruk. Bagaimana tidak kini kita menjadi negara perngimpor buah-buahan, ternak dan bahan pangan utama seperti beras, jagung, kedelai dan gula. Sungguh kondisi yang sangat ironis mengingat pada era tahun 1980-an negara kita menjadi negara pengekspor utama beras di wilayah asia. Dahulu kala negara seperti Malaysia yang pernah belajar bagaimana cara bercocok tanam pada kita kini justru kondisinya terbalik, kini kita yang belajar pada mereka. Kini kitalah yang membeli beras dari mereka.
Sungguh aneh, dengan anugrah potensi sumber daya yang sangat besar kita masih belum mampu mengelolanya dengan baik. Kita masih kurang bersyukur dengan pemberian anugrah tersebut karena kita lebih banyak melakukan kerusakan alam daripada kita memanfaatkannya untuk kesejahteraan rakyat. Seharusnya kita harus bisa instropeksi mengapa hal itu terjadi pada negara kita. Seharusnya kita malu dengan negara lain seperti Jepang negara yang lebih sempit dengan kondisi tanah yang tidak sesubur kita namun sistem pertaniannya jauh lebih maju meninggalkan kita.

Masalah Pertanian di Indonesia
Pertanian di Indonesia sampai saat ini masih memiliki banyak masalah yang belum diselesaikan yang membuat sector pertanian tersebut berkembang seperti halnya di Negara maju. Berikut ini adalah beberapa masalah pertanian di Indonesia :
1                 1.    Skala kecil,
2.     Modal yang terbatas,
3.    Penggunaan teknologi yang masih sederhana,
4.     Sangat dipengaruhi oleh musim,
5.    Wilayah pasarnya local
6.    Umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga sehingga menyebabkan terjadinya involusi pertanian (pengangguran tersembunyi),
7.     Akses terhadap kredit, teknologi dan pasar sangat rendah,
8.     Pasar komoditi pertanian yang sifatnya mono/oligopsoni yang dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga terjadi eksploitasi harga yang merugikan petani,
9.     Pembaruan agraria (konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian) yang semakin tidak terkendali
10.   Kurangnya penyediaan benih bermutu bagi petani,
11.   Kelangkaan pupuk pada saat musim tanam datang,
12.  Swasembada beras yang tidak meningkatkan kesejahteraan petani dan kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Petani.

Banyaknya masalah inilah yang menyebabkan  lemahnya pertaanian Indonesia saat ini, sebagai bangsa Indonesia yang baik, sudah seharusnya kita  memperbaiki keadaan ini. Berikut ini adalah beberapa solusi yang mungkin bisa memperbaiki pertanian di Indonesia :

1.    Optimalisasi program pertanian organik secara menyeluruh di Indonesia serta menuntut pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian yang produktif dan ramah lingkungan.
2.     Regulasi konversi lahan dengan ditetapkannya kawasan lahan abadi yang eksistensinya dilindungi oleh undang-undang.
3.     Penguatan sistem kelembagaan tani dan pendidikan kepada petani, berupa program insentif usaha tani, program perbankan pertanian, pengembangan pasar dan jaringan pemasaran yang berpihak kepada petani, serta pengembangan industrialisasi yang berbasis pertanian/pedesaan, dan mempermudah akses-akses terhadap sumber-sumber informasi IPTEK.
4.    Indonesia harus mampu keluar dari WTO dan segala bentuk perdagangan bebas dunia pada tahun 2014.
5.    Perbaikan infrastruktur pertanian dan peningkatan teknologi tepat guna yang berwawasan pada konteks kearifan lokal serta pemanfaatan secara maksimal hasil-hasil penelitian ilmuwan lokal.
6.    Mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.
7.    Peningkatan mutu dan kesejahteraan penyuluh pertanian.
8.    Membuat dan memberlakukan Undang-Undang perlindungan atas Hak Asasi Petani.
9.    Memposisikan pejabat dan petugas di setiap instansi maupun institusi pertanian dan perkebunan sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing.
10.  Mewujudkan segera reforma agraria.

Solusi yang terpenting adalah dengan dilaksanakannya, bimbingan lanjutan bagi lulusan bidang pertanian yang terintegrasi melalui penumbuhan wirausahawan dalam bidang pertanian (inkubator bisnis) berupa pelatihan dan pemagangan (retoling) yang berorientasi life skill, entrepreneurial skill dan kemandirian berusaha, program pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda melalui kegiatan magang ke negara-negara dimana sektor pertaniannya telah berkembang maju, peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi pertanian, pengembangan program studi bidang pertanian yang mampu menarik generasi muda, serta program-program lain yang bertujuan untuk menggali potensi, minat, dan bakat generasi muda di bidang pertanian serta melahirkan generasi muda yang mempunyai sikap ilmiah, professional, kreatif, dan kepedulian sosial yang tinggi demi kemajuan pertanian Indonesia, seperti olimpiade pertanian, gerakan cinta pertanian pada anak, agriyouth camp, dan lain-lain.


Demikianlah tulisan yang bisa saya tuangkan dalam artikel ini, marilah kita berdoa untuk negeri ini agar menjadi negeri agraris yang sebenarnya bukan hanya “katanya”, semoga kita semua bisa menjadikan Indonesia yang mampu bersaing dalam bidang pertanian di tingkat Asia bahkan Dunia. Jayalah Negeriku… Jayalah bangsaku… Jayalah Indonesiaku! (By : Sahrul Maulidian_Ilalang)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.