Kegiatan bertani identik dengan
kehidupan pedesaan. Petani bercocok tanam di sawah dengan penuh semangat.
Sayur-mayur dan buah-buahan menghiasi petak sawah. Hama dan gulma yang
menggangu tanaman dibersihkan tanpa ampun. Cuaca buruk tak menjadi penghalang. Yang
penting saat panen nanti bisa menjadi berkah bagi keluarga.
Bertani
di desa tidak harus terpaku menjadi petani. Kalau punya lahan di desa bisa
mempekerjakan warga sekitar untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, yang
biasa disebut buruh tani. Hitung-hitung sekaligus memberdayakan warga yang
belum punya pekerjaan. Pemilik lahan tersebut bisa sesekali ke sawahnya untuk
merawat, menyiram, hingga memanen tanamannya. Hasil penjualan dibagi sesuai
kesepakatan, tetapi sebaiknya tidak merugikan salah satu pihak.
Penjualan
produk pertanian punya dua cara. Salah satunya adalah menjual ke tengkulak yang
datang. Tengkulak biasanya mendatangi langsung ke pemilik sawah sehingga petani
tidak perlu kesulitan mencari pembeli hasil panennya. Di saat transaksi,
seperti biasanya negosiasi harga pasti terjadi. Namun petani sering dirugikan,
sebab harga jualnya sudah dipermainkan oleh tengkulak sehingga petani pasrah
menjual dengan harga murah. Sebab bila tidak dijual produknya lama-lama membusuk.
Maka di sini petani diharapkan sudah mengetahui harga pasar saat itu agar tidak
dimainkan harga jualnya. Cara kedua ialah dikirim ke pasar menggunakan
kendaraan bak terbuka. Lama tidaknya produk bertahan tergantung pengemasan dan
jenis produk itu sendiri. Produk tersebut dijual sesuai harga pasar yang
berlaku.
Produk
pertanian kota semuanya berasal dari desa. Sebab, wilayah kota rata-rata tidak
memiliki tanah yang dimanfaatkan untuk pertanian. Kalau pun ada, hasil panennya
bukan untuk dijual. Coba hitung berapa banyak pasokan sayur-mayur dan
buah-buahan yang dibutuhkan masyarakat
kota. Bayangkan bila pasokan dari desa mengalami kendala seperti kesulitan
pengiriman, gagal panen, dan produk rusak, pasti ketersediaannya akan berkurang
dan harga di pasar pun semakin mahal.
Pemerintah
harus merumuskan kebijakan yang tepat. Mereka pasti tidak buta dengan keadaan
ini. Maka sebaiknya kebijakan yang dibuat harus menguntungkan rakyat secara
menyeluruh. Kegiatan yang dilakukan kalangan kecil menengah ini harus menjadi
budaya yang dijaga kelestariannya demi masa depan bangsa yang kuat sumber
pertaniannya. (By : Adam Suhada_Ilalang)
0 komentar:
Posting Komentar