Kamis, 29 Januari 2015

Bertani Sumber Kehidupan Pedesaan

Kegiatan bertani identik dengan kehidupan pedesaan. Petani bercocok tanam di sawah dengan penuh semangat. Sayur-mayur dan buah-buahan menghiasi petak sawah. Hama dan gulma yang menggangu tanaman dibersihkan tanpa ampun. Cuaca buruk tak menjadi penghalang. Yang penting saat panen nanti bisa menjadi berkah bagi keluarga.
            Bertani di desa tidak harus terpaku menjadi petani. Kalau punya lahan di desa bisa mempekerjakan warga sekitar untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, yang biasa disebut buruh tani. Hitung-hitung sekaligus memberdayakan warga yang belum punya pekerjaan. Pemilik lahan tersebut bisa sesekali ke sawahnya untuk merawat, menyiram, hingga memanen tanamannya. Hasil penjualan dibagi sesuai kesepakatan, tetapi sebaiknya tidak merugikan salah satu pihak.
            Penjualan produk pertanian punya dua cara. Salah satunya adalah menjual ke tengkulak yang datang. Tengkulak biasanya mendatangi langsung ke pemilik sawah sehingga petani tidak perlu kesulitan mencari pembeli hasil panennya. Di saat transaksi, seperti biasanya negosiasi harga pasti terjadi. Namun petani sering dirugikan, sebab harga jualnya sudah dipermainkan oleh tengkulak sehingga petani pasrah menjual dengan harga murah. Sebab bila tidak dijual produknya lama-lama membusuk. Maka di sini petani diharapkan sudah mengetahui harga pasar saat itu agar tidak dimainkan harga jualnya. Cara kedua ialah dikirim ke pasar menggunakan kendaraan bak terbuka. Lama tidaknya produk bertahan tergantung pengemasan dan jenis produk itu sendiri. Produk tersebut dijual sesuai harga pasar yang berlaku.
            Produk pertanian kota semuanya berasal dari desa. Sebab, wilayah kota rata-rata tidak memiliki tanah yang dimanfaatkan untuk pertanian. Kalau pun ada, hasil panennya bukan untuk dijual. Coba hitung berapa banyak pasokan sayur-mayur dan buah-buahan yang dibutuhkan  masyarakat kota. Bayangkan bila pasokan dari desa mengalami kendala seperti kesulitan pengiriman, gagal panen, dan produk rusak, pasti ketersediaannya akan berkurang dan harga di pasar pun semakin mahal.

            Pemerintah harus merumuskan kebijakan yang tepat. Mereka pasti tidak buta dengan keadaan ini. Maka sebaiknya kebijakan yang dibuat harus menguntungkan rakyat secara menyeluruh. Kegiatan yang dilakukan kalangan kecil menengah ini harus menjadi budaya yang dijaga kelestariannya demi masa depan bangsa yang kuat sumber pertaniannya. (By : Adam Suhada_Ilalang)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.