Minggu, 25 Januari 2015

Buat Apa Bertani

Lahan pertanian terbentang luas dari ujung sabang sampai papua. Indonesia juga terkenal tanahnya subur loh jinawe. Hal ini sangat menguntungkan bagi para pelaku pertanian dan pelaku agribisnis. Tuhan yang maha Esa telah melimpahkan bumi Indonesia sumber daya alam yang melimpah ruah dan manusia diberi kemampuan akal pikiran yang dipergunakan untuk mengolah dan memanfaatkan alam semesta sebaik-baiknya untuk kepentingan seluruh umat. Amanat ini harus dijaga dan dilakukan sebaik-baiknya untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Banyak cara menjalankan amanat tersebut, antara lain dengan mengolah sumber daya alam dengan baik dan tidak merusak lingkungan. Terlepas dari hal tersebut,  pengembangan sektor agribisnis terutama menghadapi era globalisasi akan menghadapi sejumlah tantangan besar yang bersumber dari tuntutan pembangunan ekonomi.
Dewasa ini Indonesia mengalami perlambatan di bidang agribisnis. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor manusia. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik manusia sebagai insan maupun sebagai sumber daya pembangunan terasa semakin penting dalam rangka mewujudkan struktur  perekonomian yang kokoh, dan sebagai usaha bersama atau kekeluargaan. Indonesia adalah negara yang kaya dengan sumber daya alamnya tetapi sumber daya manusianya yang kurang produktif. meningkatkan produktifitas sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki nilai saing yang tinggi merupakan keinginan memajukan pembangunan nasional. Diharapkan proses ini membawa keuntungan dan mendorong proses pembangunan nasional.
Dalam hal ini pemerintah dan pelaku agribisnis harus saling bekerja sama membangun dan menata kembali struktur pertanian Indonesia. Misalnya pemerintah memberikan bantuan berupa bibit unggul murah dan pupuk murah kepada petani yang kurang mampu membeli bibit dan pupuk unggulan. Selain itu pemerintah harus benar-benar mengawasi berjalannya proses pertanian, lalu sampai produksi kemudian sampai ke tangan konsumen, agar hasil produksi bisa dinikmati oleh masyarakat indonesia sendiri.
Perlunya kesadaran diri manusia Indonesia untuk bisa mengatur dan mengembangkan agribisnis di kayanya dunia pertanian. Semakin sempitnya lahan pertanian akibat dari pembangunan yang berlebihan membuat penyebab kekurangan lahan pertanian, sebenarnya sekarang tidak harus on farm (di lahan pertanian) untuk memproduksi suatu bahan baku. Di luar lahan pertanian kini juga telah dikembangkan di berbagai daerah.
Memberikan ilmu pengetahuan atau sosialisasi kepada masyarakat untuk menanam dengan baik perlu dilakukan karena kurangnya informasi yang diperoleh masyarakat bisa juga menyebabkan kurangnya produksi masyarakat. Kurangnya minat masyarakat juga mengakibatkan rendahnya produktifitas pada masyarakat, atau karena masyarakat sudah tidak peduli dengan kondisi pertanian sekitar atau mungkin karena masyarakat lebih suka jadi manusia konsumtif ketimbang menjadi manusia yang produktif, atau mungkin karena lebih suka jadi PNS yang gajinya lumayan besar ketimbang jadi petani atau pengusaha, atau masyarakat kita gengsi menjadi seorang petani.
Padahal Indonesia pernah swasembada beras pada tahun 1970an, yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah mengulang sejarah swasembada pangan agar sejahtera masyarakatnya. Indonesia memerlukan generasi emas anak muda agribisnis untuk memajukan pertanian bangsa. menjadi tenaga ahli yang profesional serta menjadi sumberdaya manusia yang berdaya saing global.
Menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan lewat pertanian yang inovatif. Menjadikan Indonesia mampu bersaing dengan negara lain dari bidang pertanian, menyerap tenaga muda dan mengurangi pengangguran menjadi modal utama untuk membangun bangsa dan Negara, membanggakan pertanian Indonesia di kancah global, dan menstabilkan perekonomian bangsa. Tergantung mereka-mereka generasi penerus bangsa yang bakal menjunjung tinggi kemakmuran atau malah sebaliknya. menjadikan individu yang bermartabat cinta tanah air dan mensejahterakan bangsa serta negara.

Dibidang pertanian sendiri bisa memenuhi kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang banyak. Menjadikan budaya bertani sebagai sumber pemenuh kebutuhan masyakat. Meninggalkan kebiasaan import bahan baku dari negara lain. Menciptakan generasi yang siap bekerja demi kemajuan bangsa terutama di bidang pertanian. Jujur dalam bekerja sukses dalam memajukan generasi emas pemuda pemudi generasi agribisnis,  serta bekerja keras demi tanah air Indonesia. (By : Hilman Kurniawan_Ilalang)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.